8 Cara Menjadi Mitra Asuransi Sukses I Tingkat Closing Tinggi, Auto Berhasil!

8 cara menjadi mitra asuransi sukses

Bagaimanakah cara menjadi Mitra Asuransi sukses?

Menjadi Mitra Asuransi sukses adalah idaman para Mitra Asuransi profesional. Bisakah Anda merasakan bagaimana bahagia dan puasnya Anda, ketika Anda mampu mendapatkan hal-hal yang Anda inginkan saat ini seperti rumah, kendaraan, travelling, kebebasan mengatur waktu bekerja, hingga kebebasan finansial lainnya dengan kesuksesan Anda meningkatkan jumlah nasabah asuransi yang selalu meningkat dari waktu ke waktu?

Lalu bagaimanakah 8 cara menjadi Mitra Asuransi sukses yang telah terbukti berhasil meningkatkan jumlah nasabah asuransi, produk terjual, dan tingkat keberhasilan closing tinggi? Simak selengkapnya berikut ini.

1. Bangun rasa percaya diri terhadap produk asuransi yang Anda jual

Apakah Anda percaya dengan produk asuransi yang Anda jual?

Apakah Anda percaya bahwa produk asuransi yang Anda jual, adalah produk asuransi terbaik?

Sebelum Anda berharap orang lain akan percaya dengan produk asuransi Anda, Anda harus lebih dulu yakin dan percaya pada produk asuransi Anda tersebut. Pastikan, Anda telah membangun rasa percaya diri yang besar terhadap produk asuransi yang Anda jual.

Rasa percaya diri yang besar tercermin dari tutur kata, isi dan intonasi penyampaian informasi, ekspresi wajah, hingga gerak tubuh yang Anda tampilkan. Sering-seringlah berlatih di depan cermin ataupun simulasi pitching dengan teman atau keluarga Anda, termasuk untuk melakukan handling objection minimal 30 menit setiap hari.

Membangun rasa percaya diri terhadap produk asuransi juga dapat Anda bangun dengan melakukan penelitian tentang kelebihan, kekurangan, serta perbedaan produk asuransi Anda dengan produk asuransi kompetitor.

Ada baiknya juga bagi Anda untuk selalu memperbarui atau update informasi tentang berita-berita atau kejadian terkini di Indonesia khususnya, baik secara umum maupun berhubungan langsung dengan produk asuransi yang Anda jual, agar dapat membantu Anda lebih mudah berinteraksi dan melakukan pendekatan kepada berbagai calon nasabah asuransi dengan beragam latar belakang pekerjaan, pendidikan, usia, dll.

Sehingga dapat lebih mudah nantinya bagi Anda untuk dapat menyampaikan informasi yang berguna kepada calon nasabah asuransi secara natural dan percaya diri.

2. Pahami potensi kebutuhan calon nasabah asuransi Anda

Tidak ada yang lebih diinginkan oleh seorang calon nasabah asuransi, selain dapat memenuhi segala tujuan dan kebutuhan pribadinya.

Mana yang lebih senang Anda dengar?

Kengerian tidak memiliki produk asuransi (sakit-sakitan, kematian, kesulitan hidup), atau kesenangan memiliki produk asuransi (kesehatan terjamin, kebahagiaan ketenangan finansial, terhindar dari biaya tidak terduga)?

Hal-hal yang seringkali dilakukan oleh Mitra Asuransi pemula adalah selalu fokus membicarakan tentang kelebihan produk asuransi mereka, mengumbar kengerian dan pikiran negatif, tanpa memahami lebih jauh apa yang menjadi pain poin atau berbagai hal yang berhubungan dengan produk, bisnis, atau pelayanan yang harus dihadapi para nasabah asuransi yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

Memahami keinginan calon nasabah asuransi akan membantu Anda untuk dapat meningkatkan ketertarikan mereka untuk mendengar atau mengetahui lebih jauh tentang produk asuransi yang Anda jual, meningkatkan tingkat kepuasan nasabah asuransi atas pelayanan yang Anda berikan, meminimalisir keluhan, dan membangun daftar nasabah asuransi yang loyal, yang dapat membantu Anda untuk melakukan penjualan produk asuransi selanjutnya.

3. Pelajari cara menggali informasi dan teknik mendengarkan dengan baik

Berikan pertanyaan dan gali informasi lebih jauh untuk mengenali apa yang calon nasabah asuransi Anda butuhkan. Pastikan, ketika calon nasabah asuransi Anda menyampaikan yang mereka butuhkan, Anda dapat mendengarkan itu dengan baik dan mencatat poin-poin penting yang dibutuhkan terkait karakter, profil risiko nasabah asuransi Anda.

Pahami benar apa yang menjadi keresahan mereka. Jangan memotong pembicaraan hanya untuk memberikan pandangan Anda di saat yang kurang tepat. Ini bukanlah tentang diri Anda atau produk Anda, tapi ini adalah tentang calon nasabah asuransi Anda.

4. Tunjukkan antusiasme, ciptakan branding image yang positif pada diri Anda

Tidak ada yang lebih menyenangkan selain dapat berkonsultasi tentang segala kebutuhan perlindungan asuransi pada orang yang memiliki antusiasme tinggi, jujur, berwawasan, dan dapat dipercaya.

Pernahkah Anda membeli sebuah kemeja dari sebuah brand terkemuka, namun memilih untuk membelinya di store tertentu pilihan Anda, hanya karena store tersebut memiliki tenaga penjualan yang lebih ramah, cekatan, dan tanggap ketika Anda berkunjung kesana sebelumnya?

Seringkali alasan seorang nasabah asuransi membeli produk asuransi bukan karena produk asuransi tersebut lebih unggul dari produk asuransi lainnya, tapi karena nasabah asuransi tersebut percaya dan nyaman berkonsultasi dengan Anda, Mitra Asuransi yang melayani pada saat itu. Itulah mengapa penting bagi Anda untuk dapat menunjukkan antusiasme dan menciptakan branding image yang positif dari diri Anda.

Selain itu, sangat penting bagi Anda untuk menghindari menjelaskan keunggulan produk asuransi yang Anda miliki, dengan merendahkan produk asuransi dari perusahaan asuransi kompetitor.

Perilaku merendahkan produk asuransi dari perusahaan asuransi kompetitor akan membuat calon nasabah asuransi Anda menjadi ragu. Mereka akan mendapatkan kesan bahwa Anda terlalu menonjolkan produk asuransi yang Anda jual sehingga terlihat kurang objektif.

5. Siapkan pitching atau presentasi yang efektif

Pitching yang baik sangat menentukan tingkat keberhasilan closing seorang Mitra Asuransi yang sukses.

Pitching pada umumnya dikenal Mitra Asuransi pemula sebagai presentasi produk asuransi kepada calon nasabah asuransi potensial. Meskipun begitu, tidak sedikit Mitra Asuransi yang gagal memperoleh tujuan pitching, yaitu closing. Alasannya bukan karena kualitas produk yang dipresentasikan kurang bagus, tapi karena pitching yang dilakukan kurang tepat.

Silahkan pahami kembali poin penting pada poin nomor 3 di atas. Ini bukanlah tentang diri Anda atau produk Anda, tapi tentang calon nasabah asuransi Anda.

Pitching yang baik adalah ketika Anda dapat mempresentasikan solusi bagi calon nasabah asuransi Anda dalam waktu singkat, kurang lebih 5-10 menit. Lalu bagaimanakah isi pitching yang efektif itu?

  1. Buka dengan pertanyaan atau hal yang menarik perhatian calon nasabah asuransi.
  2. Kemukakan fakta-fakta, pain point calon nasabah asuransi, dll.
  3. Sampaikan ide, informasi, dan solusi dengan jelas.
  4. Gunakan kata ganti orang kedua seperti Anda, Bapak/Ibu, dll (sertakan penyebutan nama).
  5. Akhiri dengan CTA (Call To Action) atau closing.

6. Kuasai dan gunakan teknik closing yang efektif

Apakah Anda sudah melakukan teknik closing pada presentasi solusi yang Anda berikan?

Apakah memaksa atau memohon masih termasuk di dalamnya?

Berapa perbandingan tingkat keberhasilan closing yang Anda lakukan?

Teknik closing yang efektif terkadang berbeda-beda tergantung karakter Mitra Asuransi, dan bagaimana tanggapan calon nasabah asuransi tersebut, pada saat Anda melakukan pitching. Ada baiknya Anda belajar menggunakan berbagai teknik closing, agar Anda dapat lebih mudah menentukan teknik closing seperti apa yang paling pas, untuk setiap karakter calon nasabah asuransi, atau situasi pitching, dengan tingkat keberhasilan closing yang lebih tinggi.

7. Tingkatkan LOA (Law Of Attraction) Anda dalam menjual produk asuransi

Apa itu LOA?

LOA atau hukum tarik menarik adalah hukum di mana manusia menginginkan atau tidak menginginkan sesuatu yang menjadikannya nyata, atau seperti “If you want something, the universe will give it to you”. Yang artinya, “Jika Anda menginginkan sesuatu, semesta akan memberikannya kepada Anda”.

Apakah Anda merasa sudah melakukan segala sesuatunya secara maksimal, namun tetap merasa kesulitan mendapatkan nasabah asuransi baru setiap minggunya?

Bisa jadi, hal itu dikarenakan oleh LOA yang belum dijalankan maksimal oleh Anda setiap harinya. Salah satunya adalah, LOA jumlah nasabah yang bersedia melakukan pembukaan polis asuransi dengan Anda.

  1. Berapa jumlah calon nasabah yang Anda hubungi dalam 1 hari?
  2. Dari jumlah calon nasabah tersebut, berapa jumlah calon nasabah yang bersedia mendengarkan Anda melakukan pitching?
  3. Dari jumlah calon nasabah yang bersedia mendengarkan Anda melakukan pitching, berapa calon nasabah yang berhasil dan bersedia melakukan pembukaan polis asuransi?

Contoh:
Jika dalam 1 hari Anda dapat menghubungi 30 calon nasabah asuransi, lalu dari 30 calon nasabah asuransi tersebut Anda mendapatkan 10 calon nasabah asuransi yang bersedia mendengarkan Anda melakukan pitching, dan dari 10 calon nasabah asuransi yang bersedia mendengarkan Anda melakukan pitching, Anda mendapatkan 5 nasabah asuransi baru yang bersedia melakukan pembukaan polis asuransi.

Dengan begitu berarti, Anda membutuhkan setidaknya 60 calon nasabah asuransi yang Anda hubungi dan 20 calon nasabah yang bersedia mendengarkan pitching Anda, untuk dapat menghasilkan 10 nasabah asuransi baru yang bersedia melakukan pembukaan polis asuransi setiap harinya.

Temukan berapa LOA Anda (jumlah Anda mendapatkan kesempatan pitching dan penjualan berhasil), lalu tingkatkan jumlahnya untuk meningkatkan jumlah nasabah asuransi baru yang menjadi target Anda dalam sehari, seminggu, ataupun sebulan.

8. Pelajari handling objection

Handling objection atau menangani penolakan adalah, keterampilan komunikasi dalam menghadapi atau menangani penolakan calon nasabah asuransi dengan efektif, sehingga dapat meningkatkan tingkat closing penjualan produk asuransi.

Tujuan dari handling objection adalah untuk membuat calon nasabah asuransi, yang semula enggan membeli produk asuransi dengan berbagai macam alasan, bersedia membeli produk asuransi yang Anda jual.

  1. Gunakan teknik active listening untuk dapat memahami keberatan atau penolakan dari calon nasabah asuransi.
  2. Ulangi oleh Anda sendiri dan sebutkan keberatan atau penolakan dari calon nasabah asuransi tersebut, untuk memastikan apakah yang dimaksud oleh calon nasabah asuransi sama dengan pemahaman yang Anda tangkap.
  3. Gali dan temukan fokus inti keberatan atau penolakan dari calon nasabah asuransi.
  4. Tanggapi keberatan dan berikan solusi.
  5. Bersikap penuh empati. Ingat, sebaik apapun kata-kata yang Anda sampaikan, jika tidak datang dari hati, maka itu akan terlihat jelas dari ekspresi wajah dan suara Anda saat menyampaikan, dan dapat dirasakan juga oleh calon nasabah asuransi.

Lebih Ignite resources